Nilai Anatomi Tumbuhan
Senin, 01 Juli 2013
Jumat, 07 Juni 2013
Kisi-kisi Ujian Akhir Semester MK Anatomi Tumbuhan
Dosen Pengampu: Dian Samitra, M.Pd.Si
1. Struktrur akar
2. Macam akar
3. Struktur batang
4. Struktur daun xerofit, hidrofit, germinae, gymnospermae
5. Peristiwa absisi
1. Struktrur akar
2. Macam akar
3. Struktur batang
4. Struktur daun xerofit, hidrofit, germinae, gymnospermae
5. Peristiwa absisi
Sabtu, 04 Mei 2013
Jaringan Sekretori
Materi Jaringan Sekretori dapat diunduh pada link di bawah ini
Jaringan Sekretori
Jaringan Sekretori
Jaringan Pengangkut
Materi Jaringan Pengangkut dapat diunduh pada link di bawah ini
Jaringan Pengangkut
Jaringan Pengangkut
Jumat, 05 April 2013
KEAJAIBAN TUMBUHAN
Seorang mukmin berjalan di sebuah taman.
Ia terpesona dengan keindahan taman yang merupakan kenikmatan Allah.
Sesungguhnya, bagi yang sudi merenung, pada setiap benda hidup terdapat
kebesaran-Nya.
Sebagai contoh, tanaman merambat yang
melingkarkan tubuhnya mengelilingi sebuah dahan atau benda lain, merupakan
fenomena yang perlu dipikirkan secara seksama. Jika pertumbuhan tanaman ini
direkam dan dipertunjukkan ulang dengan cepat, akan terlihat bahwa tanaman
merambat ini bergerak seolah-olah ia adalah makhluk yang memiliki kesadaran. Ia
seolah-olah melihat dahan yang berada tepat di hadapannya, lalu ia mengulurkan
dirinya ke arah dahan tersebut dan mengikatkan diri ke dahan seperti tali
lasso.
Seorang mukmin yang menyaksikan semua
ini kembali sadar bahwa Allah telah menciptakan semua benda hidup, dan bahwa
Dia menciptakannya sebagai sistem yang unik dan tanpa cacat.
Ketika seseorang terus mengamati
gerakan-gerakan tanaman ini, ia menemukan satu ciri menarik lain dari tumbuhan
tersebut. Ia melihat bahwa batang tanaman merambat tersebut dengan kuat
melekatkan dirinya di atas permukaan dimana ia berada dengan menjulurkan
lengan-lengan sampingnya. Bahan yang kental yang diproduksi oleh tanaman yang
tidak memiliki kesadaran tersebut merekat sedemikian kuat sehingga ketika
tanaman ini dicoba untuk dipindahkan dengan cara menariknya dari tempat ia
berada, maka cat yang ada ditembok akan ikut terangkat juga.
Begitupun dengan pepohonan. Pernahkan
kita memikirkan bagaimana air mencapai dedaunan yang tinggi? Tidaklah mungkin
bagi air dalam sebuah tanki di bagian bawah bangunan anda untuk naik ke lantai
yang lebih atas tanpa adanya sebuah tanki hidroforik atau mesin pompa air yang
kuat. Anda tidak akan mampu memompa air kendatipun hanya sampai ke lantai
pertama. Oleh karena itu, sudah seharusnya ada sistem pemompaan yang mirip
dengan mesin hidrofonik yang dimiliki oleh pohon.
Allah telah menciptakan untuk tiap-tiap
pohon semua sarana dan perlengkapan yang diperlukan. Tambahan lagi, sistem
pemompaan di setiap pohon terlalu canggih dibandingkan dengan yang ada di
bangunan tempat tinggal manusia.
Hal lain yang dapat dipikirkan
berhubungan dengan dedaunan. Dedaunan itu sesungguhnya bukan bentuk sederhana
seperti yang terlihat mata. Dedaunan, misalnya, adalah sesuatu yang rentan dan
mudah rusak. Namun, daun-daun ini tidak kering kerontang karena panasnya terik
sinar matahari yang menyengat. Ketika seorang manusia berada pada suhu 40oC
dalam waktu yang sebentar, warna kulitnya berubah, ia menderita dehidrasi.
Sebaliknya, daun mampu untuk tetap hijau di bawah panas matahari yang menyengat
tanpa terbakar selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan meskipun sangat
sedikit sekali jumlah air yang mengalir melalui pembuluh-pembuluhnya yang mirip
benang. Ini adalah sebuah keajaiban penciptaan yang menunjukkan bahwa Allah
menciptakan segala sesuatu dengan ilmu yang tak tertandingi.
Begitulah, ketika menyusuri taman, kita
memahami semua itu merupakan perwujudan sifat-Nya Yang Maha Indah (Al-Jamaal).
Lihatlah:
bunga daisy yang menguning. Kupu-kupu
dengan ekornya yang indah meliuk di sela bunga.
Kupu-kupu, misalnya, adalah makhluk yang
sangat indah dan elok untuk dilihat. Kupu-kupu, yang memiliki sayap dengan
simetri dan disain semacam renda yang demikian teliti sehingga terlihat
seolah-olah dilukis dengan tangan, dengan warna yang harmoni dan dipenuhi
fosfor sehingga berpendar, adalah bukti daya seni yang tak tertandingi dari
ciptaan Allah.
Banyaknya jenis tanaman dan pohon yang
tak terhitung di muka bumi merupakan bagian dari keindahan ciptaan Allah.
Bunga-bunga dengan warna yang beraneka-ragam dan berbagai bentuk pepohonan
telah diciptakan sedemikian rupa sehingga memberikan kenyamanan bagi manusia.
Seseorang yang memiliki keimanan akan
berpikir bagaimana bunga seperti mawar, violet, daisy, hyacinth, anyelir,
anggrek dan bunga-bunga lainnya memiliki permukaan yang sedemikian mulus,
bagaimana mereka muncul dari biji-biji mereka dalam keadaan yang halus sama
sekali tanpa ada lipatan-lipatan, bagaikan telah disetrika.
Satu lagi keajaiban ciptaan Allah adalah
aroma sedap yang menakjubkan dari bunga-bunga ini. Mawar, misalnya, memiliki
wangi yang tidak pernah berubah yang selalu dikeluarkannya. Bahkan dengan
teknologi paling maju sekalipun, bau yang menyamai mawar tidak dapat dibuat.
Penelitian di laboratorium-laboratorium
untuk menyerupai bau ini belum mendatangkan hasil yang memuaskan. Aroma parfum
yang diproduksi dengan meniru bau mawar pada umumnya memiliki bau harum yang sedemikian
kuat sehingga mengganggu orang. Tetapi bau asli dari bunga mawar tidak
menimbulkan gangguan apapun bagi manusia.
Orang yang beriman
sadar bahwa segala sesuatu ini diciptakan Allah agar ia memuji-Nya. Sadar akan
hal ini, seseorang yang menyaksikan keindahan kebun ketika sedang
berjalan-jalan akan mengagungkan Allah seraya mengatakan, ''Maa syaa Allahu,
laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud,
tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)'' (QS. Al-Kahfi,
18: 39).
2007-06-14 10:14:32
Repost from http://id.harunyahya.com
Selasa, 26 Maret 2013
Jaringan Epidermis
Materi jaringan epidermis dapat diunduh pada link di bawah ini
Jaringan Epidermis
Jaringan Epidermis
Jumat, 08 Maret 2013
KELOMPOK ANATOMI TUMBUHAN KELAS A DAN C
KELOMPOK ANATOMI TUMBUHAN KELAS II.A
KELOMPOK 1
|
KELOMPOK 2
|
KELOMPOK 3
|
ELIA
DESI RATNA
MUIDAYAH
TRIANA
RINA ANDRIANI
WAYAN EMA
ELVIKA MAYA
|
DYANI TRIWULAN
LASTRIANI
RUSPAH H
ADE DEA S
NUR SUYATI
MARLINA REFTIANA
DWI AGUSTIN
|
JOKO W
ERNA APRIANTI
YOHANA LASMARIA
MELISYA A
RIA MAI DINA
BELLY ALVIANINGSIH
MARISSA
|
KELOMPOK 4
|
KELOMPOK 5
|
KELOMPOK 6
|
NOPPYANA A.L
RATIKA
EKA MAYANG S
ROMAITA MY
WARSIYAH
SHINTA RIA
|
TUTI ENDANG L
EKA MARLINA
CAHYA ANTO
DESI DIANA S
DELSI HERISKA
ANA LERIA
MONIKA JUNI
|
DIYA FEBRIYANTI
YULI HERDIYANTI
RINA WULANDARI
PUTRI NAVIAH
MELITHA EKA
WIWIK
DWI AGUSTIN
|
KELOMPOK ANATOMI TUMBUHAN KELAS II.C
KELOMPOK 1
|
KELOMPOK 2
|
KELOMPOK 3
|
DERY ARTA L
SISKA AZHARI
AMELIA ASTRA
NITA MARCELINA
NOVITA S
RIANDANI
VERA OKTA
|
SANJAYA
PRIANTI WULANDARI
SHERLY W
METI
FIKRI
EMI
|
DEDISON H
NOVIN ARISKA
LEDIA
AYU MESYSI
EPI
ENDRI M
MARLIA S
|
KELOMPOK 4
|
KELOMPOK 5
|
KELOMPOK 6
|
AKBAR
WIDYA SARDI
PIPI G
JEFRI K
ISRAK MIKRAT
MULIA PATIMAH
|
ANDRI P
MAYA F
LUCIA E
FLORA G
SANI Y
SELVI R
YENI MERLINA
|
ANDRIAN S
EYIN RUPIKA
IDA ROYANI
DARSIH M
SELVI OKTA
MUNIZA
|
Kamis, 07 Maret 2013
Cara Tumbuhan Membuat Kokain
Bagaimana Cara Tumbuhan Membuat Kokain ?
Cara Tumbuhan Membuat Kokain – Kokain merupakan salah satu senyawa yang paling umum digunakan dan disalahgunakan sebagai obat-obatan. Senyawa ini berasal dari tumbuhan. Namun, belum banyak informasi mengenai bagaimana tumbuhan memproduksi alkaloid kompleks ini. Peneliti dari Max Planck Institute for Chemical Ecology di Jena, Jerman, telah menemukan reaksi kimia yang menjadi kunci pada pembentukan kokain di tanaman koka dari Amerika Selatan. Mereka juga telah mengidentifikasi enzim yang terkait proses tersebut. Enzim ini termasuk famili aldo-keto-reduktase. Enzim ini juga mengungkapkan hal baru pada evolusi biosintesis kokain.
Alkaloid merupakan kelompok besar senyawa yang mengandung nitrogen organik dan memiliki efek yang beragam jika digunakan oleh manusia. Sejumlah besar alkaloid yang diproduksi oleh tumbuhan memiliki efek farmakologi yang kuat dan biasa digunakan sebagai racun, stimulan, obat-obatan, atau obat untuk tujuan kesenangan, seperti kafein, nikotin, morfin, quinine, strychnine, atropine, dan kokain. Atropin dapat digunakan untuk melebarkan pupil mata. Atropin dan kokain termasuk alkaloid tropan yang memiliki 2 ciri khusus yaitu struktur cincin yang terdiri dari 5 dan 7 anggota.
Tumbuhan biasanya memproduksi tropan dan alkaloid lainnya sebagai proteksi terhadap herbivora dan musuh lainnya. Spesies di tujuh famili tumbuhan diketahui dapat memproduksi alkaloid tropan, diantaranya meliputi Brassicaceae (Famili mustard), Solanaceae (nightshade atau family kentang), dan Erythroxylaceae (Famili koka). Famili tersebut tidak terkait erat antara satu dengan lainnya. Sebagai contoh, diasumsikan bahwa nenek moyang terakhir dari Erythroxylaceae dan Solanaceae telah hidup sekitar 120 juta tahun yang lalu. Namun, bagaimana falimi-famili tersebut dapat memiliki jalur biosintesis alkaloid yang sama? Apakah ada jalur alkaloid tropan asli dan tunggal yang hilang di kebanyakan falimi tumbuhan selama perjalanan evolusi? Atau apakan biosintesis alkaloid tropan muncul secara independen pada beberapa kesempatan yang berbeda?
John D’Auria, pemimpin proyek di Departemen Biokimia, Institut Max Planck untuk Ekologi Kimia, telah mempelajari tanaman koka, yaitu tanaman yang memproduksi kokain. Suku asli di Amerika Selatan telah menanam dan juga mengunyah daun koka selama sekitar 8.000 tahun, dengan manfaat sebagai stimulan dan penekan rasa lapar. Meskipun pembentukan kokain belum diselidiki selama 40 tahun terkhir ini, namun biosistesis alkaloid tropan dan atropin dari belladonna (Solanaceae) telah berhasil dilakukan dengan sangat baik. Pada tahapan menjelang akhir biosintesis, fungsi keton direduksi menjadi residu alcohol. Reaksi kunci ini dikatalisis oleh enzim dari famili protein dehidrogenase / reduktase rantai pendek (SDR) di belladonna. Kelompok enzim tersebut juga meliputi dehidrogenase pendegradasi alkohol di hewan. Untuk menemukan enzim yang sesuai pada biosintesis kokain, Jan Jirschitzka, seorang mahasiswa P.hD di kelompok penelitian ini, mencari genom tanaman koka untuk mencari protein yang mirip SDR. Namun, semua gen SDR yang dia kloning dan diekspresikan, tidak menunjukkan aktivitas untuk reaksi kunci pada pembentukan kokain. Jadi dia menggunakan pendekatan yang lebih klasik yaitu mengidentifikasi aktivitas enzim pensintesis koakin pada ekstrak dari daun koka, lalu memurnikan protein terkait dan mengisolasi polipeptidanya, dan setelah melakukan sequencing parsial, dia lalu mengkloning gen yang sesuai.
“Kami memperoleh dua hasil yang sangat menarik,” kata Jonathan Gershenzon, direktur Institut. ”Reaksi enzim mirip dengan SDR pada sintesis atropin (konversi dari kelompok keto menjadi residu alkohol). Sintesis pada tanaman koka ini dikatalisis oleh enzim yang sama sekali berbeda pada Solanaceae. Enzim yang baru ditemukan tersebut dinamakan methylecgonone reductase (MecgoR).Enzim ini juga termasuk family aldo-keto reductase (AKR). Enzim AKR ditemukan pada tanaman dan juga mamalia, amfibi, ragi, protozoa, dan bakteri. Mereka terlibat dalam pembentukan hormone, misalnya steroid.
Hasil kedua adalah bahwa gen MecgoR, serta proteinnya, sangat aktif pada daun sangat muda tanaman koka, tapi tidak ditemukan di akar. Disisi lain, atropin disintesis secara eksklusif di akar belladonna, lalu diangkut ke organ hijau tanaman. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti Max Planck menyimpulkan bahwa jalur alkaloid tropan di koka dan belladonna benar-benar berevolusi secara independen. Penjelasan mengenai tahapan MecgoR dalam mengkatalisis biosintesis kokain merupakan sukses besar, namun para peneliti terus menyelidiki tahapan penting lainnya pada jalur kokain. Hal lain yang menarik untuk diteliti adalah bagaimana kokain disimpan di jaringan daun dengan jumlah yang banyak. Alkaloid ini dapat mencapai 10 % dari berat kering daun koka dewasa. Tentunya jumlah ini sangat fenomenal untuk akumulasi salah satu jenis alkaloid.
Referensi Jurnal :
- J. Jirschitzka, G. W. Schmidt, M. Reichelt, B. Schneider, J. Gershenzon, J. C. D’Auria. Plant tropane alkaloid biosynthesis evolved independently in the Solanaceae and Erythroxylaceae. Proceedings of the National Academy of Sciences, 2012; DOI:10.1073/pnas.1200473109
Artikel ini merupakan terjemahan dari materi yang disediakan oleh Max-Planck-Gesellschaft via Science Daily (6 Juni 2012).
Rabu, 06 Maret 2013
Rabu, 27 Februari 2013
BUKU KERJA PRAKTIKUM
Praktikum adalah kegiatan pembelajaran yang bertujuan agar
mahasiswa mendapat kesempatan untuk menguji dan mengaplikasikan teori atau
penyelidikan dan pembuktian ilmiah mata kuliah atau bagian mata kuliah tertentu.
Buku kerja praktikum merupakan salah satu bagian yang harus dimiliki praktikan.
Buku kerja praktikum anatomi tumbuhan dapat diunduh dibawah ini.
Selasa, 19 Februari 2013
Tugas Anatomi Tumbuhan
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
- Mengapa sel tumbuhan memiliki plastida? Jika tidak ada plastida apa yang terjadi?
- Cadangan makanan pada tumbuhan disimpan di organel apa? mengapa harus organel tersebut?
- Jelaskan apa yang dimaksud zat ergastik!
- Lengkapi organel di bawah ini! dan jelaskan apa fungsinya?
Note:
cara menjawab diketik di kolom komentar (klik tidak ada komentar/komentar)
Silabus Anatomi-Tumbuhan
Silabus mata kuliah merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang berfungsi sebagai acuan pelaksanaan mata kuliah. Untuk mengoptimalisasi perkuliahan Anatomi Tumbuhan, anda dapat mengunduh silabus Anatomi tumbuhan.klik link di bawah ini!
http://www.ziddu.com/download/21625423/SILABUS_Anatomi_Tumbuhan.doc.html
http://www.ziddu.com/download/21625423/SILABUS_Anatomi_Tumbuhan.doc.html
Senin, 11 Februari 2013
Pendahuluan Anatomi Tumbuhan (An-Tum)
PENDAHULUAN ANATOMI TUMBUHAN
Anatomi
tumbuhan merupakan ilmu dasar dalam botani yang cukup tua. Anatomi tumbuhan
atau fitotomi merupakan analogi dari anatomi manusia dan hewan. Walaupun secara
prinsip kajian yang dilakukan adalah melihat keseluruhan fisik sebagai
bagian-bagian yang secara fungsional berbeda, anatomi tumbuhan menggunakan
pendekatan metode yang berbeda dari anatomi hewan. Dalam memahami tumbuhan maka
pemahaman tentang bentuk dan struktur cukup penting berkaitan dengan fungsinya.
Misalnya untuk memahami tentang penyakit yang menyerang suatu tanaman
diperlukan pemahaman tentang struktur normal dari tanaman tersebut.
Anatomi tumbuhan biasanya dibagi
menjadi tiga bagian berdasarkan heirarki dalam kehidupan, yaitu:
1. Sitologi, mempelajari
struktur dan fungsi sel serta organel-organel di dalamnya, proses kehidupan
dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya
2. Histologi, mempelajari
struktur dan fungsi jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya, dan
3. Organologi,
mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan
penyusunnya.
atau dengan
kata lain ruang lingkup anatomi tumbuhan anatara lain:
Sel
|
Jaringan
|
Organ
|
- dinding sel
- membran sel
- sitoplasma dan protoplasma
- nukleus
- plastida
- vakuola
- RE
- diktiosom
- mitokondria
- lisosom
- badan mikro
- sitoskleton
|
- muda
- dermal
- pembuluh
- sekretori
|
- akar
- batang
- daun
- buah
- biji
- embrio dan kecambah
|
Sel-sel penyusun tubuh tumbuhan
yang berasal dari pembelahan sel embrional akan berdiferensiasi menjadi bermacam-macam
susunan yang selanjutnya disebut jaringan. Jaringan merupakan kelompok sel-sel
yang mempunyai asal, struktur, dan fungsi yang sama. Pengelompokkan jaringan
tubuh tumbuhan didasarkan atas letaknya pada tubuh, tipe selnya, fungsinya,
asalnya, dan tingkat perkembangannya. Salah satu jaringan yang menyusun tubuh
tumbuhan adalah jaringan pelindung.
Tubuh
tumbuhan multiseluler tumbuhan berbiji tertutup adalah hasil spesialisasi
evolusioner dalam jangka waktu yang lama.Tumbuhan memulai eksistensinya dari
sebuah sel zigot. Zigot berkembang menjadi embrio dan akhirnya membentuk
sporofit dewasa.Perkembangan ini melibatkan pembelahan-pembelahan sel,
diferensiasi sel dan organisasi sel-sel membentuk jaringan dan sistem organ.
Embrio berpotensi tumbuh karena adanya meristem apical pada tajuk (shoot) dan
pada akar (root). Selama perkembangan tajuk dan akar, akna muncul
meristem-meristem baru yang akan membentuk cabang-cabang.Setelah periode
tertentu pertumbuhan vegetatif, tumbuhan memasuki fase reproduktif dengan
membentuk bunga, buah dan pada akhirnya membentuk biji.
Refrensi:
Langganan:
Postingan (Atom)