Jumat, 08 Maret 2013

KELOMPOK ANATOMI TUMBUHAN KELAS A DAN C


KELOMPOK ANATOMI TUMBUHAN KELAS II.A

KELOMPOK 1
KELOMPOK 2
KELOMPOK 3
ELIA
DESI RATNA
MUIDAYAH
TRIANA
RINA ANDRIANI
WAYAN EMA
ELVIKA MAYA
DYANI TRIWULAN
LASTRIANI
RUSPAH H
ADE DEA S
NUR SUYATI
MARLINA REFTIANA
DWI AGUSTIN
JOKO W
ERNA APRIANTI
YOHANA LASMARIA
MELISYA A
RIA MAI DINA
BELLY ALVIANINGSIH
MARISSA
KELOMPOK 4
KELOMPOK 5
KELOMPOK 6
NOPPYANA A.L
RATIKA
EKA MAYANG S
ROMAITA MY
WARSIYAH
SHINTA RIA
TUTI ENDANG L
EKA MARLINA
CAHYA ANTO
DESI DIANA S
DELSI HERISKA
ANA LERIA
MONIKA JUNI
DIYA FEBRIYANTI
YULI HERDIYANTI
RINA WULANDARI
PUTRI NAVIAH
MELITHA EKA
WIWIK
DWI AGUSTIN

KELOMPOK ANATOMI TUMBUHAN KELAS II.C

KELOMPOK 1
KELOMPOK 2
KELOMPOK 3
DERY ARTA L
SISKA AZHARI
AMELIA ASTRA
NITA MARCELINA
NOVITA S
RIANDANI
VERA OKTA
SANJAYA
PRIANTI WULANDARI
SHERLY W
METI
FIKRI
EMI


DEDISON H
NOVIN ARISKA
LEDIA
AYU MESYSI
EPI
ENDRI M
MARLIA S
KELOMPOK 4
KELOMPOK 5
KELOMPOK 6
AKBAR
WIDYA SARDI
PIPI G
JEFRI K
ISRAK MIKRAT
MULIA PATIMAH
ANDRI P
MAYA F
LUCIA E
FLORA G
SANI Y
SELVI R
YENI MERLINA
ANDRIAN S
EYIN RUPIKA
IDA ROYANI
DARSIH M
SELVI OKTA
MUNIZA

Kamis, 07 Maret 2013

Cara Tumbuhan Membuat Kokain


Bagaimana Cara Tumbuhan Membuat Kokain ?


Cara Tumbuhan Membuat Kokain – Kokain merupakan salah satu senyawa yang paling umum digunakan dan disalahgunakan sebagai obat-obatan. Senyawa ini berasal dari tumbuhan. Namun, belum banyak informasi mengenai bagaimana tumbuhan memproduksi alkaloid kompleks ini. Peneliti dari Max Planck Institute for Chemical Ecology di Jena, Jerman, telah menemukan reaksi kimia yang menjadi kunci pada pembentukan kokain di tanaman koka dari Amerika Selatan. Mereka juga telah mengidentifikasi enzim yang terkait proses tersebut. Enzim ini termasuk famili aldo-keto-reduktase. Enzim ini juga mengungkapkan hal baru pada evolusi biosintesis kokain.
Alkaloid merupakan kelompok besar senyawa yang mengandung nitrogen organik dan memiliki efek yang beragam jika digunakan oleh manusia. Sejumlah besar alkaloid yang diproduksi oleh tumbuhan memiliki efek farmakologi yang kuat dan biasa digunakan sebagai racun, stimulan, obat-obatan, atau obat untuk tujuan kesenangan, seperti kafein, nikotin, morfin, quinine,  strychnine, atropine, dan kokain. Atropin dapat digunakan untuk melebarkan pupil mata. Atropin dan kokain termasuk alkaloid tropan yang memiliki 2 ciri khusus yaitu struktur cincin yang terdiri dari 5 dan 7 anggota.
Tumbuhan biasanya memproduksi tropan dan alkaloid lainnya sebagai proteksi terhadap herbivora dan musuh lainnya. Spesies di tujuh famili tumbuhan diketahui dapat memproduksi alkaloid tropan, diantaranya meliputi Brassicaceae (Famili mustard), Solanaceae (nightshade atau family kentang), dan Erythroxylaceae (Famili koka). Famili tersebut tidak terkait erat antara satu dengan lainnya. Sebagai contoh, diasumsikan bahwa nenek moyang terakhir dari Erythroxylaceae dan Solanaceae telah hidup sekitar 120 juta tahun yang lalu. Namun, bagaimana falimi-famili tersebut dapat memiliki jalur biosintesis alkaloid yang sama? Apakah ada jalur alkaloid tropan asli dan tunggal yang hilang di kebanyakan falimi tumbuhan selama perjalanan evolusi? Atau apakan biosintesis alkaloid tropan muncul secara independen pada beberapa kesempatan yang berbeda?
John D’Auria, pemimpin proyek di Departemen Biokimia, Institut Max Planck untuk Ekologi Kimia, telah mempelajari tanaman koka, yaitu tanaman yang memproduksi kokain. Suku asli di Amerika Selatan telah menanam dan juga mengunyah daun koka selama sekitar 8.000 tahun, dengan manfaat sebagai stimulan dan penekan rasa lapar. Meskipun pembentukan kokain belum diselidiki selama 40 tahun terkhir ini, namun biosistesis alkaloid tropan dan atropin dari belladonna (Solanaceae) telah berhasil dilakukan dengan sangat baik. Pada tahapan menjelang akhir biosintesis, fungsi keton direduksi menjadi residu alcohol. Reaksi kunci ini dikatalisis oleh enzim dari famili protein dehidrogenase / reduktase  rantai pendek (SDR) di belladonna. Kelompok enzim tersebut juga meliputi dehidrogenase pendegradasi alkohol di hewan. Untuk menemukan enzim yang sesuai pada biosintesis kokain, Jan Jirschitzka, seorang mahasiswa P.hD di kelompok penelitian ini, mencari genom tanaman koka untuk mencari protein yang mirip SDR. Namun, semua gen SDR yang dia kloning dan diekspresikan, tidak menunjukkan aktivitas untuk reaksi kunci pada pembentukan kokain. Jadi dia menggunakan pendekatan yang lebih klasik yaitu mengidentifikasi aktivitas enzim pensintesis koakin pada ekstrak dari daun koka, lalu memurnikan protein terkait dan mengisolasi polipeptidanya, dan setelah melakukan sequencing parsial, dia lalu mengkloning gen yang sesuai.
“Kami memperoleh dua hasil yang sangat menarik,” kata Jonathan Gershenzon, direktur Institut. ”Reaksi enzim mirip dengan SDR pada sintesis atropin (konversi dari kelompok keto menjadi residu alkohol). Sintesis pada tanaman koka ini dikatalisis oleh enzim yang sama sekali berbeda pada Solanaceae. Enzim yang baru ditemukan tersebut dinamakan methylecgonone reductase (MecgoR).Enzim ini juga termasuk family aldo-keto reductase (AKR). Enzim AKR ditemukan pada tanaman dan juga mamalia, amfibi, ragi, protozoa, dan bakteri. Mereka terlibat dalam pembentukan hormone, misalnya steroid.
Hasil kedua adalah bahwa gen MecgoR, serta proteinnya, sangat aktif pada daun sangat muda tanaman koka, tapi tidak ditemukan di akar. Disisi lain, atropin disintesis secara eksklusif di akar belladonna, lalu diangkut ke organ hijau tanaman. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti Max Planck menyimpulkan bahwa jalur alkaloid tropan di koka dan belladonna benar-benar berevolusi secara independen. Penjelasan mengenai tahapan MecgoR dalam mengkatalisis biosintesis kokain merupakan sukses besar, namun para peneliti terus menyelidiki tahapan penting lainnya pada jalur kokain. Hal lain yang menarik untuk diteliti adalah bagaimana kokain disimpan di jaringan daun dengan jumlah yang banyak. Alkaloid ini dapat mencapai 10 % dari berat kering daun koka dewasa. Tentunya jumlah ini sangat fenomenal untuk akumulasi salah satu jenis alkaloid.

Referensi Jurnal :
  1. J. Jirschitzka, G. W. Schmidt, M. Reichelt, B. Schneider, J. Gershenzon, J. C. D’Auria. Plant tropane alkaloid biosynthesis evolved independently in the Solanaceae and Erythroxylaceae. Proceedings of the National Academy of Sciences, 2012; DOI:10.1073/pnas.1200473109

Artikel ini merupakan terjemahan dari materi yang disediakan oleh Max-Planck-Gesellschaft via Science Daily (6 Juni 2012).